Cari Blog Ini

Minggu, 27 Mei 2012

Maafkan Aku Ibu :'( by Indah Young


Cantika adalah seorang anak perempuan yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Ibunya hanyalah sebagai ibu rumah tangga, sedang Ayahnya sebagai penarik becak. Kini,Cantika masih sekolah di tingkat SD. Walau ia hidup sederhana, ia tetap mencintai apa yang ia miliki saat ini. Setiap kali ia berangkat ke sekolah, ia diantar oleh ayahnya memakai becak, karena rumahnya yang lumayan jauh dari sekolah dan tidak ada mobil yang masuk sampai ke lorong tempat tinggalnya. Setahun kemudian, ia sudah sekolah di tingkat SMP, dan sudah mulai terpengaruh dengan keadaan teman-temannya yang hidup dalam kemewahan, ia berfikir kalau ternyata selama ini ia hidup dalam kekurangan. 

Suatu hari, ketika ibunya sedang memasak, ia mencoba meminta uang jajan untuk dibawa ke sekolah. Ibunya agak heran mendengarnya, karena selama ini ia selalu membawa bekal makanan ke sekolah. Ibunya pun bertanya kenapa kali ini ia meminta uang jajan. Cantika hanya menjawab kalau ia ingin makan siang di sekolah. Ia malu untuk membawa bekal. Ibunya mulai khawatir dengan sikap anaknya yang seakan-akan mulai berubah. Ibunya hanya berbisik dalam hati semoga anaknya tetap menjadi anaknya yang dulu. Ibunya hanya tersenyum dan memberi Cantika uang.
Hari demi hari berlalu, entah mengapa Cantika kini menjadi anak yang keras dan emosian. Ibunya hanya berusaha sabar menhadapi Cantika yang emosian. Ayahnya pun merasa bersalah dan berfikir mungkin karena dirinya yang kurang meluangkan waktu di rumah dan menasehati anaknya. Tetapi, ia jarang di rumah  demi anaknya, karena ia harus mencari uang untuk biaya sekolah Cantika. Walaupun, ini yang membuat ia terasa jauh dengan Cantika.

Saat itu, Cantika sakit . Ibunya sangat menghawatirkannya, dan langsung mencari obat untuknya. Namun, setibanya di rumah, Cantika tidak mau meminum obat tersebut. Ibunya berusaha membujuknya hingga akhirnya ia mau meminumnya. Setelah beberapa hari meminum obat, Cantika belum juga sembuh malah semakin parah. Akhirnya, Cantika dibawa ke rumah sakit dan setelah check-up, ternyata Cantika menderita penyakit jantung dan harus dioperasi. Cantika yang mengetahui penyakitnya,tidak bisa menerima kenyataan itu. Ia memberontak dan marah kepada ayah dan ibunya mengapa ia bisa mempunyai penyakit seperti itu. Ibu dan ayahnya tidak bisa berkata apa-apa. Mereka hanya berusaha menenangkan Cantika. Ibu nya yang tidak sanggup melihat anaknya menangis, ia keluar dari kamar dimana Cantika dirawat dan kemudian menangis. Setelah beberapa menit, ia masuk kembali dan menghampiri cantika. Cantika yang masih shock dengan penyakitnya, langsung berbicara kasar pada ibunya. " Bu', kenapa Tuhan memberikan penyakit ini padaku bu' "? , ibunya hanya mengucapkan istighfar dan menasehati Cantika untuk sabar. namun Cantika bertanya pada ibunya, " Apa ibu sayang sama aku" ?  ibunya menjawab "tentu saja sayang, ibu sayang sama kamu, kamu anak ibu dan ibu sangat menyayangi kamu, begitu pula ayahmu". "Kalau gitu, ibu harus membuktikan rasa sayang ibu saat aku sakit seperti ini..." kata Cantika. Ibunya menjawab dengan agak heran "tentu saja sayang, ibu akan memberikan semua kasih sayang ibu padamu. Apa yang kamu inginkan saat ini? apa kamu ingin ibu buatkan bubur atau susu?". Bukan itu bu', aku ingin ibu mendonorkan jantung ibu untuk ku jika ibu memang menyayangiku, ibu mau kan? atau ibu mau kalau aku mati? " kata Cantika, walaupun matanya berkaca-kaca.  Ibunya yang mendengar itu, tidak bisa menahan air matanya dan berkata "kalau memang hanya itu yang menurut kamu bisa membuktikan kasih sayang ibu, maka ibu setuju." Ayah Cantika langsung menegur Cantika kalau perkataannya sudah melampaui batas. Namun, ibunya hanya berkata "tidak pa', cantika sedang sakit parah dan akan dioperasi, jangan ngomong terlalu keras pa'". 

Ibunya kemudian memberitahu dokter yang akan mengoperasi Cantika bahwa ia akan mendonorkan jantungnya untuk Cantika. Dokter sangat kaget mendengarnya, dan menyarankan untuk tidak melakukannya karena akan berbahaya bagi dirinya. Namun, niat ibunya sudah bulat dan operasi pun dilakukan. Setelah operasi selesai dilakukan, Cantika pun dinyatakan sehat. Ayahnya sangat bahagia mendengarnya, tetapi sedih karena ibunya yang harus mengorbankan jantungnya. Beberapa saat kemudian, dokter datang dan memberitahukan kalau ibunya telah meninggal. Cantika dan ayahnya sangat shock, dan Cantika pun langsung beranjak walaupun kondisinya belum pulih. Ia langsung ke kamar tempat ibunya mendonorkan jantungnya. Ia menangis dan menyesali perbuatannya. Namun, semuanya sudah terlambat dan penyesalan pun tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi pada ibunya saat ini. Ayahnya menenangkan Cantika dan menasehatinya untuk bisa merelakan kepergian ibunya. Ibunya kini dibawa pulang dan dimakamkan. Namun, saat mereka pergi untuk keluar dari rumah sakit, dokter menemukan secarik kertas berisi tulisan untuk Cantika. Tulisan itu adalah tulisan Ibunya sebelum mendonorkan jantungnya. 

"sayangku cantika, ibu ikhlas memberikan jantung ibu padamu walaupun resikonya ibu harus meninggal, yang berarti meninggalkan kamu. Namun, satu yang ibu harapkan kepadamu, jadilah anak ibu yang dulu, yang lembut dalam bertutur kata dan berbakti pada orangtuanya. Saat ini, Ayahlah yang akan selalu menemanimu, maka hargailah ayahmu. Selamat tiggal sayang, dan buat ayahmu :'( ". 

setelah kejadian itu, Cantika sadar kalau hari-harinya kini terasa hampa dan sunyi sepeninggal ibunya. Ia berusaha untuk merubah sikapnya menjadi lebih baik dan berbakti pada ayahnya. Ia kini sekolah di tingkat SMA dan menjadi anak yang cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar